BAB I
PENDAHULUAN
Pada umumnya masyarakat yakin bahwa berolahraga sangat penting bagi
tubuh selain menjadikan tubuh sehat ,bugar juga bertujuan untuk
mencapai
prestasi atau sekedar kepuasan batin.
Olahraga harus dilalukan dengan benar agar mengurangi resiko
terjadinya
cedera olahraga . cedera olahraga adalah cedera yang dapat timbul
pada saat latihan , bertanding dan atau setelah berlatih atau bertanding yang
disebabkan
oleh kekuatan yang berlebih
yang mengenai tubuh atau bagian tubuh
serta mengakibatkan terganggunya fungsi tubuh tersebut .
Paradigma ilmu olahraga lebih menekankan pada upaya pencegahan
terhadap cedera olahraga bila
dibandingkan dengan pengobatan
atau proses rehabilitasi medik dan fisik dari cedera .
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
diatas maka penulis dapat membuat rumusan masalah yaitu sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan
Cidera fraktur?
2. Apa yang menjadi penyebab cidera fraktur?
3. Bagaimana cara mencegah cidera fraktur?
4. Bagaimana
cara terapi cidera fraktur ?
B.
Tujuan Makalah
Tujuan disusunnya makalah ini yaitu
untuk menambah ilmu pengetahuan khususnya kita sebagai mahasiswa PJKR tentang
apa itu cedera fraktur
olahraga. Mudah - mudahan makalah ini dapat berguna khususnya bagi mahasiswa
PJKR agar nantinya terbiasa dengan lingkungan yang dihadapinya di sekolah
dalam kegiatan belajar mengajar.
C. Kegunaan
Makalah
Pada makalah ini
sangat berguna pada saat ini khususnya orang-orang yang belum mengetahui cidera
fraktur dalam cedera olahraga. Untuk itu, makalah ini
sangat berguna untuk semua kalangan agar pembaca bisa mengaplikasikannya dengan
baik dan benar. Sehingga untuk kelanjutannya makalah ini bisa berguna bagi
pembaca dan mudah-mudahan dapat disalurkannya lagi ke orang lain agar lebih
bermanfaat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Cedera Fraktur
Tennis elbow
adalah salah satu injuri yang paling umum terjadi di
lengan, keadaan ini merupakan permasalahan sehari-hari yaitu suatu kondisi
dimana terdapat nyeri pada bagian luar dari sendi siku yang terjadi karena
pembentukan jaringan abnormal pada otot-otot ekstensor pergelangan tangan
yang akibat adanya kontraksi yang berlebihan (overuse) atau pembebanan
yang terlalu berat dan permukaan radiohumeral yang tidak rata. Keadaan ini
merupakan suatu kondisi yang sulit untuk disembuhkan, merupakan injuri
berulang, dan hanya untuk beberapa minggu atau bulan. Ini merupakan
degeneratif atau respon yang menandakan kegagalan penyembuhan tendon
dari peningkatan produksi fibroblast, vascular hiperplasia, dan collagen yang
tidak teratur pada origo dari ekstensor karpi radialis brevis yaitu struktur yang
paling umum terpengaruh
lengan, keadaan ini merupakan permasalahan sehari-hari yaitu suatu kondisi
dimana terdapat nyeri pada bagian luar dari sendi siku yang terjadi karena
pembentukan jaringan abnormal pada otot-otot ekstensor pergelangan tangan
yang akibat adanya kontraksi yang berlebihan (overuse) atau pembebanan
yang terlalu berat dan permukaan radiohumeral yang tidak rata. Keadaan ini
merupakan suatu kondisi yang sulit untuk disembuhkan, merupakan injuri
berulang, dan hanya untuk beberapa minggu atau bulan. Ini merupakan
degeneratif atau respon yang menandakan kegagalan penyembuhan tendon
dari peningkatan produksi fibroblast, vascular hiperplasia, dan collagen yang
tidak teratur pada origo dari ekstensor karpi radialis brevis yaitu struktur yang
paling umum terpengaruh
Nyeri pada
tennis elbow timbul karena adanya injuri pada tenno
periosteal yang menimbulkan inflamasi akibat trauma atau pekerjaan atau
aktivitas atau kegiatan yang melibatkan tangan dan pergelangan tangan secara
berlebihan. Umumnya pekerjaan atau olahraga yang menyebabkan injuri pada
ekstensor karpi radialis brevis, pada umumnya disebabkan oleh pekerjaan
yang cepat, kontraksi yang berlebihan dan berulang-ulang, dan aktifitas
menggenggam dari pergelangan tangan. Biasanya yang paling dominan
dipengaruhi adalah lengan walaupun dikenal dengan sebutan tennis elbow
kasus ini memiliki prevalensi 1-3 % pada populasi umum, tetapi meningkat
menjadi 19 % pada usia 30-60 tahun dan lebih banyak dan lebih berat pada
wanita. Kondisi ini mempunyai gambaran klinis, keluhan yang utama adalah lengan menjadi sakit dan penurunan kekuatan genggaman yang akan sangat berdampak buruk bagi kegiatan sehari-hari.
periosteal yang menimbulkan inflamasi akibat trauma atau pekerjaan atau
aktivitas atau kegiatan yang melibatkan tangan dan pergelangan tangan secara
berlebihan. Umumnya pekerjaan atau olahraga yang menyebabkan injuri pada
ekstensor karpi radialis brevis, pada umumnya disebabkan oleh pekerjaan
yang cepat, kontraksi yang berlebihan dan berulang-ulang, dan aktifitas
menggenggam dari pergelangan tangan. Biasanya yang paling dominan
dipengaruhi adalah lengan walaupun dikenal dengan sebutan tennis elbow
kasus ini memiliki prevalensi 1-3 % pada populasi umum, tetapi meningkat
menjadi 19 % pada usia 30-60 tahun dan lebih banyak dan lebih berat pada
wanita. Kondisi ini mempunyai gambaran klinis, keluhan yang utama adalah lengan menjadi sakit dan penurunan kekuatan genggaman yang akan sangat berdampak buruk bagi kegiatan sehari-hari.
Tennis elbow ini
terdiri dari 4 tipe yaitu : Tipe I; ekstensor karpi radialis longus, Tipe
II; ekstensor karpi radialis brevis tenno periosteal dengan prevalensi 80%, Tipe
III; ekstensor karpi radialis brevis tendo muscular junction, dan Tipe
IV; ekstensor karpi radialis brevis muscle belly.
Tetapi yang
paling banyak ditemukan adalah tennis elbow tipe II. Karena dilihat dari stuktur permukaan pada
sendi radiohumeral yang tidak rata sehingga sangat memungkinkan terjadinya
cidera, kesalahan melakukan
gerakan seperti genggaman yang kurang baik. Selain itu juga terdapat daerah
kritis dimana daerah tersebut merupakan daerah yang sangat sedikit dialiri
pembuluh darah dimana sistem kapiler dari distal atau proksimal tidak sampai
kedaerah tersebut, sehingga apabila terdapat injury pada bagian tersebut akan
mengakibatkan sulitnya penyembuhan yang dikarenakan nutrisi yang
dibutuhkan untuk perbaikan dibawa oleh darah sedangkan daerah tesebut
sangat sedikit pembuluh darahnya yang berakibat penyembuhan pada daerah
tersebut akan sangat sulit. Hal-hal tersebut yang menyebabkan tennis elbow
tipe II ini lebih banyak terjadi dibanding tennis elbow tipe I, tipe III, dan tipe
IV sehingga perlu penanganan yang lebih efisien dan efektif.
gerakan seperti genggaman yang kurang baik. Selain itu juga terdapat daerah
kritis dimana daerah tersebut merupakan daerah yang sangat sedikit dialiri
pembuluh darah dimana sistem kapiler dari distal atau proksimal tidak sampai
kedaerah tersebut, sehingga apabila terdapat injury pada bagian tersebut akan
mengakibatkan sulitnya penyembuhan yang dikarenakan nutrisi yang
dibutuhkan untuk perbaikan dibawa oleh darah sedangkan daerah tesebut
sangat sedikit pembuluh darahnya yang berakibat penyembuhan pada daerah
tersebut akan sangat sulit. Hal-hal tersebut yang menyebabkan tennis elbow
tipe II ini lebih banyak terjadi dibanding tennis elbow tipe I, tipe III, dan tipe
IV sehingga perlu penanganan yang lebih efisien dan efektif.
Banyak modalitas
yang dapat digunakan untuk penanganan pada tennis elbow. Salah satunya
adalah dengan menggunakan modalitas ultrasound dan disamping itu
dengan manual terapi yaitu dengan teknis manipulasi transverse friction,
Mill’s manipulasi, dan manual longitudinal muscle stretching. Ultrasound
adalah suatu modalitas terapi yang menggunakan mekanisme getaran gelombang
suara dengan frekuensi 0,7 MHZ dan 3 MHZ yang berpengaruh pada jaringan
interface dengan kedalaman sampai 5 cm. Pengaruh fisika oleh stimulus
mekanis, termis, dan piezoelektrik sehingga menimbulkan efek terapeutik
seperti meningkatkan sirkulasi darah, relaksasi otot, mengurangi nyeri dan
mempercepat proses penyembuhan jaringan.
Teknik manual
terapi adalah suatu gerakan-gerakan tangan yang ahli
dengan maksud untuk memperbaiki jaringan extensibilitas; meningkatkan
jarak gerak sendi; menyebabkan terjadinya rileksasi, memajukan atau
memanipulasi jaringan lunak (soft tissue) dan sendi-sendi, mengatur rasa sakit; dan mengurangi pembengkakan pada jaringan-jaringan lunak, peradangan atau restriction.
dengan maksud untuk memperbaiki jaringan extensibilitas; meningkatkan
jarak gerak sendi; menyebabkan terjadinya rileksasi, memajukan atau
memanipulasi jaringan lunak (soft tissue) dan sendi-sendi, mengatur rasa sakit; dan mengurangi pembengkakan pada jaringan-jaringan lunak, peradangan atau restriction.
Prosedur dan
modalitas yang digunakan adalah transverse friction, Mill’s manipulasi,
dan manual longitudinal muscle stretching Transverse friction adalah suatu
teknik manipulasi yang bertujuan untuk memperbaiki sirkulasi darah,
menurunkan rasa nyeri secara langsung, melepas perlengketan jaringan atau
mencegah pembentukan jaringan abnormal pada jaringan lunak. Gerakan
transverse friction adalah gerakan dalam, kecil dan mendasar. Terutama
digunakan untuk pengaruh lokal jaringan otot dan perlekatan sekitar tendon
dan otot. Biasanya dilakukan dengan gerakan berputar, tetapi pada otot
dilakukan gerakan transverse atau melintang, menyilang pada serabut otot.
Friction dilakukan dengan memberi penekanan dengan permukaan
ujung-ujung jari, ibu jari atau jari tengah dibantu dengan jari
telunjuk. Gerakan friction bervariasi menurut struktur yang diobati,
tetapi pada otot yang gemuk atau tebal perlu tekanan agak dalam. Bila
friction diberikan pada otot, posisikan dalam posisi rileks.
Mill’s
manipulasi adalah suatu tehnik manipulasi regangan pada tendo
muskular ekstensor karpi radialis longus, ekstensor karpi radialis brevis dan
sedikit pada ekstensor karpi ulnaris. Gerakan yang dilakukan adalah pronasi
pergelangan tangan, fleksi dan ulna deviasi wrist, dan ekstensi siku dengan ini
diperoleh penguluran jaringan secara maksimal. Dari teknik ini diperoleh
pengaruh secara aktif berupa penurunan spasme otot, peregangan pada otot
dengan melepaskan perlengketan otot atau tendon.
muskular ekstensor karpi radialis longus, ekstensor karpi radialis brevis dan
sedikit pada ekstensor karpi ulnaris. Gerakan yang dilakukan adalah pronasi
pergelangan tangan, fleksi dan ulna deviasi wrist, dan ekstensi siku dengan ini
diperoleh penguluran jaringan secara maksimal. Dari teknik ini diperoleh
pengaruh secara aktif berupa penurunan spasme otot, peregangan pada otot
dengan melepaskan perlengketan otot atau tendon.
Manual
longitudinal muscle stretching adalah manipulasi dengan ibu jari dengan
mengulur kearah longitudinal ekstensor karpi radialis longus dan
brevis. Manual longitudinal muscle stretching dilakukan secara pasif oleh
fisioterapi pada siku pasien. Dengan ini diperoleh pengaruh secara pasif
berupa penurunan spasme otot, peregangan pada otot dengan melepaskan
perlengketan otot atau tendon.
brevis. Manual longitudinal muscle stretching dilakukan secara pasif oleh
fisioterapi pada siku pasien. Dengan ini diperoleh pengaruh secara pasif
berupa penurunan spasme otot, peregangan pada otot dengan melepaskan
perlengketan otot atau tendon.
Nyeri pada
tennis elbow timbul karena adanya injuri pada
tenno periosteal yang menimbulkan inflamasi akibat trauma atau
pekerjaan atau aktifitas atau kegiatan yang melibatkan tangan dan
pergelangan tangan secara berlebihan. Umumnya pekerjaan atau olahraga yang terkait dengan sobekan yang mikroskopik dan makroskopik pada ekstensor karpi radialis brevis, pada umumnya disebabkan oleh pekerjaan yang cepat, kontraksi yang berlebihan dan berulang-ulang, dan aktivitas menggenggam dari pergelangan tangan.
tenno periosteal yang menimbulkan inflamasi akibat trauma atau
pekerjaan atau aktifitas atau kegiatan yang melibatkan tangan dan
pergelangan tangan secara berlebihan. Umumnya pekerjaan atau olahraga yang terkait dengan sobekan yang mikroskopik dan makroskopik pada ekstensor karpi radialis brevis, pada umumnya disebabkan oleh pekerjaan yang cepat, kontraksi yang berlebihan dan berulang-ulang, dan aktivitas menggenggam dari pergelangan tangan.
B.
Factor
Penyebab
Tennis elbow
dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
1.
Overuse
Ini
disebabkan karena adanya kontraksi otot yang berulang- ulang dan berat pada
otot-otot ekstensor karpi radialis. Contohnya pada ibu-ibu rumah tangga
atau seseorang yang mencuci pakaian. Ini disebabkan karena gerakan
ekstensi pergelangan tangan disertai pronasi lengan bawah yang
berulang-ulang dan kuat pada waktu memeras pakaian.
2.
Trauma
Disebabkan
karena adanya kerja otot-otot ekstensor pergelangan tangan yang secara
tiba tiba dan kuat. Sebagai contoh pada pemain tenis. Kesalahan yang
dilakukan yaitu melakukan back hand dengan siku menekuk. Dengan posisi
lengan demikian, otot-otot ekstensor tangan dan pergelangan tangan
harus berkontraksi diluar kemampuannya untuk melakukan back hand yang
berhasil. Akibatnya timbul nyeri setelah melakukan back hand yang salah. Selain
itu hal yang dapat menimbulkan trauma adalah lemahnya otot-otot
pergelangan tangan dan grip atau
pegangan raket yang terlalu besar sehingga menyebabkan pegangan menjadi labil.
pegangan raket yang terlalu besar sehingga menyebabkan pegangan menjadi labil.
3. FaktorUsia
Pada
faktor penuaan, terjadi proses degenerasi. Pada proses ini,
jumlah elastin menurun, kolagen menurun, kelenturan menurun,
jumlah matriks jaringan ikat menurun dan menjadi rapuh, sehingga
mudah menjadi micro rupture. Akibat jumlah kapiler menurun
pada usia lanjut, maka proses penyembuhan menjadi lama dan bila
terjadi degenerasi pada tendon dan adanya pembebanan yang
berlebihan akan terjadi ruptur.
jumlah elastin menurun, kolagen menurun, kelenturan menurun,
jumlah matriks jaringan ikat menurun dan menjadi rapuh, sehingga
mudah menjadi micro rupture. Akibat jumlah kapiler menurun
pada usia lanjut, maka proses penyembuhan menjadi lama dan bila
terjadi degenerasi pada tendon dan adanya pembebanan yang
berlebihan akan terjadi ruptur.
C. Jenis Jenis dan gejala
cedera Tennis Elbow
1.
Gejala-gejala yang timbul
a.
Semua kegiatan yang melibatkan
tangan dan pergelangan tangan seperti mengangkat beban, mencuci, memeras,
mengepalkan tangan akan terasa nyeri
b.
Terdapat nyeri tekan pada
epikondilus lateral humeri
c.
Pada waktu otot-otot ekstensor
pergelangan tangan tidak sedang
aktif, akan mengalami paraestesia.
aktif, akan mengalami paraestesia.
2.
Tennis Elbow dapat dibedakan menjadi
4 tipe, yaitu :
a.
Tipe I
Tempat cedera terletak pada origo ekstensor karpi radialis
longus dengan jumlah temuan hanya 10 %.
longus dengan jumlah temuan hanya 10 %.
b.
Tipe II
Merupakan tipe yang paling umum, dimana cedera terjadi pada
tempat perlekatan tendon otot ekstensor karpi radialis brevis pada
epikondilus lateralis humeri, dengan jumlah temuan 80%. Pada stadium awal
biasanya daerah cedera dapat segera menjadi
baik, tetapi bila penderita sering melakukan aktifitas yang menyebabkan tertariknya tendon ekstensor pergelangan tangan, maka cedera akan terulang kembali dan bahkan lebih berat dari kondisi semula sehingga pada daerah tersebut timbul peradangan
yang disertai adanya rasa nyeri. Tipe II ini merupakan daerah kritis dimana sirkulasi darah rendah, proses penyembuhan lambat dan dapat terjadi reinjuri. Disamping itu terdapat perlekatan kolagen yang acak, sehingga menimbulkan nyeri regang.
baik, tetapi bila penderita sering melakukan aktifitas yang menyebabkan tertariknya tendon ekstensor pergelangan tangan, maka cedera akan terulang kembali dan bahkan lebih berat dari kondisi semula sehingga pada daerah tersebut timbul peradangan
yang disertai adanya rasa nyeri. Tipe II ini merupakan daerah kritis dimana sirkulasi darah rendah, proses penyembuhan lambat dan dapat terjadi reinjuri. Disamping itu terdapat perlekatan kolagen yang acak, sehingga menimbulkan nyeri regang.
c.
Tipe III
Pada tipe ini, yang mengalami cidera adalah tendon muscle junction
otot-otot ekstensor karpi radialis brevis. Akibat terjadi kerusakan pada
perbatasan jaringan otot dengan tendon, maka akan terjadi proses inflamasi yang
disusul dengan proses penyembuhan jaringan. Pada tipe III ini temuan
kasus sebanyak 2 %.
d.
Tipe IV
Pada tipe ini, yang mengalami cedera adalah perut otot dari otot-otot
ekstensor karpi radialis brevis.Karena sirkulasi darah yang baik pada
lokasi ini, maka penyembuhan dapat berlangsung lebih cepat. Pada tipe IV
ini temuan kasus sebanyak 8 %.
3.
Proses Penyembuhan
Luka Pada saat tubuh mengalami kerusakan jaringan atau luka, maka akan
terjadi peradangan yang ditandai dengan adanya nyeri, bengkak, panas,
kemerahan, dan gangguan fungsi. Hal ini perlu diuraikan sehubungan dengan
patofisiologi tennis elbow dengan penggunaan ultrasound, transverse
friction, Mill’s manipulasi dan manual longitudinal muscle
stretching. Adapun fase-fase penyembuhan luka secara fisiologi
adalah sebagai berikut:
a.
Fase perdarahan Fase
perdarahan adalah fase yang terjadi antara 20-30 menit setelah terjadi
trauma. Pada tahap ini perdarahan berhenti setelah dikeluarkannya fibrin
untuk menutupi luka. Pada fase ini ditandai dengan keluarnya hematoma dan keluarnya
zat-zat iritan.
b.
Fase peradangan Fase
peradangan adalah fase yang terjadi hingga 24-36 jam setelah trauma. Fase
peradangan aktif ditandai oleh radang tinggi dengan gejala-gejala nyeri,
panas, merah, bengkak dan gangguan fungsi pada daerah trauma. Pada fase
ini terjadi aktualitas nyeri yang tinggi dimana fase ini sebagai awal dari
proses penyembuhan luka.
c.
Fase regenerasi Pada fase
ini terdiri atas 3 fase :
1)
Fase proliferasi (2-4
hari)
Pada fase ini ditandai dengan menurunnya rasa nyeri, jumlah
protein pertahanan tubuh banyak dan jumlah fibroblast meningkat. Pada fase
ini juga terjadi rekonstruksi jaringan, pembentukan jaringan permukaan dan
memberikan kekuatan pada daerah trauma. Selain peningkatan jumlah
fibroblast, juga terjadi peningkatan sel-sel macrophage dan sel-sel
endhothelial untuk membentuk pembuluh-pembuluh darah baru yang dikenal dengan proses
angiogenesis.
2)
Fase produksi (4 hari-3
minggu)
Pada proses ini ditandai dengan penurunan proses pertahanan
tubuh, diikuti peningkatan jumlah fibroblast yang tinggi, telah terjadi
perlekatan kolagen dan jaringan granulasi baru serta peningkatan oksigenisasi
pada daerah cedera. Serabut-serabut kolagen tersusun dan mulai terjadi cross
link serta myofibroblast mulai aktif, sehingga dijumpai pengerutan luka
dan ikatan cross links-nya masih lemah sehingga mudah putus. Setelah tiga
minggu kekuatan cross link-nya mulai kuat dan kemampuan terhadap regangan
meningkat. Beberapa fibroblast yang terbentuk menjadi myofibroblast akan
memberikan efek wound contraction.
3)
Fase remodeling (3 minggu-3
bulan)
Fase ini merupakan fase pembentukan jaringan yang normal.
Jaringan granulasi menjadi lebih fibrous dan kekurangan vaskuler untuk
membentuk jaringan fibrous yang rapat seperti scarr tissue. Selama 3
minggu kekuatan pada daerah yang cedera sekitar 15%. Proses ini berlanjut
sampai 3 bulan sampai terjadi pembentukan jaringan yang baru.
Jumlahpembuluh darah berkurang untuk mempertahankan keaslianbentuk
jaringan. Arteri.
D. Perawatan dan terapi
cedera tennis elbow
Fisioterapis akan melakukan pemeriksaan-tidak hanya pada siku Anda,
tetapi juga bagian tubuh lain yang mungkin terpengaruh atau berkontribusi
menyebabkan tennis elbow. Fisioterapis
akan melakukan tes manual khusus yang membantu mendiagnosa masalah dan membantu
mendeteksi kondisi seperti kelemahan otot yang bisa menyebabkan masalah di
epokondilus lateralis.
Fisioterapis mungkin meminta Anda untuk menegangkan atau meregangkan
otot-otot yang nyeri untuk mengidentifikasi lokasi yang tepat. X-ray jarang
dibutuhkan untuk mendiagnosa kondisi ini Tennis elbow adalah kasus cedera pada
siku yang paling sering ditangani oleh fisioterapis. Treatment fisioterapi pada tennis elbow meliputi:
- Massage untuk menghilangkan stres dan ketegangan pada otot.
- Program latihan Individu , termasuk peregangan saraf dan otot ekstensor.
- Latihan penguatan progresif area siku untuk mencegah cedera berulang.
- Kinesiotaping untuk mengurangi tekanan dari tendon ekstensor.
- Myofascial release otot lengan bawah dan Cross frictions pada tendon ekstensor.
- Ultrasound untuk mempercepat penyembuhan cedera
Fisioterapi bisa mengurangi rasa
sakit dan peradangan dan mempercepat penyembuhan sehingga penderita dapat
menikmati kembali aktivitas sehari-hari sesegera mungkin.
Namanya Tennis Elbow, tapi kebanyakan penderita tenis elbow bukanlah pemain tennis, bahkan
kurang dari 5% dari semua kasus Tennis Elbow terjadi pada orang yang bermain
tennis. Tennis Elbow bisa terjadi pada semua orang, terutama mereka yang
banyak menggunakan (gerakan berulang) siku, pergelangan tangan dan tangan
mereka dalam bekerja, atau menjalankan hobi atau olahraga.
a. Fisiotrapi 48Jam pertama
24 sampai 48 jam setelah Anda merasakan nyeri,
fisioterapi meliputi yaitu
sebagai berikut:
1)
Mengistirahatkan lengan dengan menghindari
aktifitas tertentu dan mengubah cara Anda melakukan aktifitas
2)
Menggunakan kinesiotaping, elastic
bandage atau dekker.Tergantung pada tingkat keparahan, fisioterapis mungkin
menyarankan Anda berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut
atau pertimbangan untuk mendapatkan perawatan seperti obat-obatan. Dalam beberapa kasus-namun jarang, pengobatan
seperti suntikan kortison atau operasi mungkin diperlukan untuk kondisi tennis
elbow. Fisioterapis dapat membantu Anda menentukan apakah Anda memerlukan
rujukan ke profesi kesehatan lain.
Fisioterapis bisa
merancang program fisioterapi untuk mempercepat pemulihan tennis elbow yang
Anda derita. Biasanya fisioterapis akan memberikan serangkaian latihan dan
perawatan lain di klinik, Anda juga akan dianjurkan untuk melakukan latihan
sederhana seperti stretcing atau strengahtening otot lengan dan tangan di
rumah. Fisioterapis membantu menghilangkan nyeri dengan latihan otot-otot
lengan dan tangan, terapi es atau peamanasan atau keduanya, dan stimulasi
listrik. Tennis elbow "akut"
(terjadi dalam beberapa minggu terakhir) harus segera diobati sedini mungkin.
Jika tidak segera diobati, tennis elbow dapat menjadi kronis dan bisa berlangsung
selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Tennis elbow juga bisa berkembang
menjadi kronis jika pengobatan hanya difokuskan pada mengurangi nyeri tanpa.
memperbaiki kelemahan otot dan kebiasaan buruk yang mungkin telah menyebabkan
tennis elbow.
b. Meningkatkan
Kemampuan Gerak Anda
Fisioterapis dapat menggunakan terapi manual,
myofascial reease, stretching untuk memungkinkan sendi dan otot untuk bergerak
lebih bebas dengan lebih sedikit rasa sakit. Fisioterapis juga akan mengajarkan
bentuk-bentuk latihan untuk meminimalisir rasa nyeri saat bergerak.
c. Meningkatkan
Kekuatan kekuatan otot Anda
Kelemahan otot dapat menyebabkan tennis elbow.
Biasanya kelemahan otot-otot pergelangan tangan dan lengan bawah. Dalam banyak
kasus, masalah berasal dari kelemahan otot postur - "core muscle".
Mungkin Anda juga perlu untuk meningkatkan kebugaran secara keseluruhan untuk
membantu memperbaiki kondisi siku Anda. Berdasarkan evaluasi dan pemeriksaan,
fisioterapis dapat menentukan dosis, jenis dan jumlah latihan yang tepat untuk
Anda.
Fisioterapis akan meresepkan beberapa jenis latihan untuk pemulihan dari tennis elbow yaitu sebagai berikut:
Fisioterapis akan meresepkan beberapa jenis latihan untuk pemulihan dari tennis elbow yaitu sebagai berikut:
1)
Pada awal pengobatan, ketika nyeri masih
sangat intens, fisioterapis akan merekomendasikan latihan pasif di mana
pergelangan tangan dan siku digerakkan tanpa menggunakan otot-otot Anda.
2)
Setelah gejala membaik-nyeri mulai
berkurang, Anda dapat menggerakkan pergelangan tangan dan siku secara aktif -
tanpa bantuan.
3)
Bila otot-otot sudah lebih kuat dan
gejala telah berkurang, Anda dapat mulai menggunakan beban atau resisted band
untuk meningkatkan kekuatan Anda. Jumlah beban perlu dipantau secara seksama
untuk memastikan peningkatan kekuatan otot Anda dan menghindari cedera akibat
overtraining.
d. Menggunakan otot Anda dengan cara yang benar
Fisioterapis dapat membantu Anda melatih menggunakan otot Anda
dengan benar. Misalnya, ketika Anda mengangkat tas belanjaan yang berat,Anda
harus menegangkan otot-otot sekitar tulang belikat dan punggung Anda untuk
memberikan dukungan pada otot lengan Anda.
Gerakan sederhana yang diajarkan fisioterapis kepada Anda ini bisa
mengurangi 'stres' pada otot yang mengalami cedera dan membantu Anda kembali ke
aktivitas normal.
e. Kembali ke Kegiatan Anda
Fisioterapis akan membantu Anda tetap aktif dengan mengajarkan
bagaimana memodifikasi kegiatan sehari-hari Anda untuk menghindari rasa sakit
dan cedera lebih lanjut. Kadang-kadang perlu membuat perubahan atau modifikasi
tempat kerja atau rumah Anda. Fisioterapis dapat membantu Anda membuat
modifikasi sederhana untuk tempat kerja Anda, set-up komputer Anda, perangkat
Anda di dapur, peralatan olahraga Anda untuk mengurangi ketegangan di tangan ,
pergelangan tangan, dan lengan bawah Anda. Fisioterapis menekankan pentingnya 'break
and stretch' (istirahat dan peregangan) saat. Anda menjalani aktifitas
pekerjaan Anda, sehingga otot Anda mendapat kesempatan untuk beristirahat agak
sering dari melakukan aktifitas gerakan berulang.
Tenis ,badminton atau tenis meja mungkin menjadi faktor penyebab
tennis elbow karena beberapa alasan. Kadang-kadang karena over training-terlalu
sering berlatih. Mungkin juga karena berat raket atau cengkeramannya perlu
disesuaikan. Masalah lain, mungkin berasal dari postur yang tidak benar,
kebugaran tubuh yang buruk, atau kurangnya kekuatan dari otot 'core', otot-otot
punggung dan tulang belikat. Fisioterapis bisa membantu menganalisa sumber
masalah dan membantu menemukan solusi.
f. Biasa juga dengan terapi seperti berikut ini
Gambar 5. Terapi untuk back hand tennis elbow. Lengan diletakkan
dalam posisi datar di atas meja, tangan dibiarkan terulur melewati tepi meja,
telapak tangan menghadap ke bawah. Dengan memegang beban seberat 2 – 2,5 kg,
bengkokkan pergelangan tangan sebanyak sepuluh kali.
Gambar 6. Terapi
untuk fore hand tennis elbow. Lengan diletakkan dalam posisi datar di atas
meja, tangan dibiarkan terulur melewati tepi meja, telapak tangan menghadap ke
atas. Dengan memegang beban seberat 2 – 2,5 kg, bengkokkan pergelangan tangan
sebanyak sepuluh kali.
Pengobatan
:
Istirahat untuk beberapa waktu lamanya sambil diberi fisiotherapi
pemanasan ataupun pemijatan dan juga latihan memperkuat otot-otot lengan bawah,
yaitu dengan cara memegang dumbbell dengan telapak tangan terbuka ke atas sambil
mengadakan gerakan volarfleksi pada pergelangan tangan, dimana lengan bawah
diletakkan melekat pada meja.
E. Pencegahan
Dapatkah
tennis elbow dicegah
Ya! Anda dapat membantu mencegah
Tennis Elbow dengan menjaga tubuh agar tetap fit, menggunakan teknik yang tepat
dalam olahraga atau pekerjaan Anda, dan menggunakan peralatan yang dirancang
dengan baik dan tepat untuk tipe tubuh dan tingkat aktivitas Anda. Fisioterapis
dapat menunjukkan kepada Anda bagaimana mempraktekkan hal – hal tersebut.
Khusus bagi Anda yang pernah mengalami Tennis Elbow, Anda mungkin beresiko
mengalami cedera ulang (kambuh) jika tendon tidak benar-benar disembuhkan
dengan tuntas atau jika kekuatan otot dan mobilitas sendi tidak sepenuhnya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Tennis elbow adalah salah satu injuri
yang paling umum terjadi di lengan, keadaan ini merupakan permasalahan
sehari-hari yaitu suatu kondisi dimana terdapat nyeri pada bagian luar
dari sendi siku yang terjadi karena pembentukan jaringan abnormal pada
otot-otot ekstensor pergelangan tangan yang akibat adanya kontraksi yang
berlebihan (overuse) atau pembebanan
yang terlalu berat dan permukaan radiohumeral yang tidak rata. Keadaan ini merupakan suatu kondisi yang sulit untuk disembuhkan, merupakan injuri berulang, dan hanya untuk beberapa minggu atau bulan. Ini merupakan degeneratif atau respon yang menandakan kegagalan penyembuhan tendon dari peningkatan produksi fibroblast, vascular hiperplasia, dan collagen yang tidak teratur pada origo dari ekstensor karpi radialis brevis yaitu struktur yang paling umum terpengaruh.
yang terlalu berat dan permukaan radiohumeral yang tidak rata. Keadaan ini merupakan suatu kondisi yang sulit untuk disembuhkan, merupakan injuri berulang, dan hanya untuk beberapa minggu atau bulan. Ini merupakan degeneratif atau respon yang menandakan kegagalan penyembuhan tendon dari peningkatan produksi fibroblast, vascular hiperplasia, dan collagen yang tidak teratur pada origo dari ekstensor karpi radialis brevis yaitu struktur yang paling umum terpengaruh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar