Jumat, 06 November 2015

MAKALAH TUGAS KULIAH PENJAS



BAB I
PENDAHULUAN
Pada umumnya masyarakat yakin bahwa berolahraga sangat penting bagi tubuh selain menjadikan tubuh sehat ,bugar juga bertujuan untuk
mencapai prestasi atau sekedar kepuasan batin.
Olahraga harus dilalukan dengan benar agar mengurangi resiko terjadinya
cedera olahraga . cedera olahraga adalah cedera yang dapat timbul pada saat latihan , bertanding dan atau setelah berlatih atau bertanding yang disebabkan
 oleh kekuatan yang berlebih yang mengenai tubuh atau bagian tubuh
serta mengakibatkan terganggunya fungsi tubuh tersebut .
Paradigma ilmu olahraga lebih menekankan pada upaya pencegahan
 terhadap cedera olahraga bila dibandingkan dengan pengobatan
atau proses rehabilitasi medik dan fisik dari cedera .





A.    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis dapat membuat rumusan masalah yaitu sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud dengan Cidera fraktur?
2.      Apa yang menjadi penyebab cidera fraktur?
3.      Bagaimana cara mencegah cidera fraktur?
4.      Bagaimana cara terapi cidera fraktur ?

B.     Tujuan Makalah
Tujuan disusunnya makalah ini yaitu untuk menambah ilmu pengetahuan khususnya kita sebagai mahasiswa PJKR tentang apa itu cedera fraktur olahraga. Mudah - mudahan makalah ini dapat berguna khususnya bagi mahasiswa PJKR agar nantinya terbiasa dengan lingkungan yang dihadapinya di sekolah dalam kegiatan belajar mengajar.

C.    Kegunaan Makalah
Pada makalah ini sangat berguna pada saat ini khususnya orang-orang yang belum mengetahui cidera fraktur  dalam cedera olahraga. Untuk itu, makalah ini sangat berguna untuk semua kalangan agar pembaca bisa mengaplikasikannya dengan baik dan benar. Sehingga untuk kelanjutannya makalah ini bisa berguna bagi pembaca dan mudah-mudahan dapat disalurkannya lagi ke orang lain agar lebih bermanfaat.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Cedera Fraktur
Tennis elbow adalah salah satu injuri yang paling umum terjadi di
lengan,  keadaan ini merupakan permasalahan sehari-hari yaitu suatu kondisi
dimana terdapat nyeri pada bagian luar dari sendi siku yang terjadi karena
pembentukan jaringan abnormal pada otot-otot ekstensor pergelangan tangan
yang akibat adanya kontraksi yang berlebihan (overuse) atau pembebanan
yang terlalu berat dan permukaan radiohumeral yang tidak rata. Keadaan ini
merupakan suatu kondisi yang sulit untuk disembuhkan, merupakan injuri
berulang, dan hanya untuk beberapa minggu atau bulan. Ini merupakan
degeneratif atau respon yang menandakan kegagalan penyembuhan tendon
dari peningkatan produksi fibroblast, vascular hiperplasia, dan collagen yang
tidak teratur pada origo dari ekstensor karpi radialis brevis yaitu struktur yang
paling
umum terpengaruh
Nyeri pada tennis elbow timbul karena adanya injuri pada tenno
periosteal yang menimbulkan inflamasi akibat trauma atau pekerjaan atau
aktivitas atau kegiatan yang melibatkan tangan dan pergelangan tangan secara
berlebihan. Umumnya pekerjaan atau olahraga yang menyebabkan injuri pada
ekstensor karpi radialis brevis, pada umumnya disebabkan oleh pekerjaan
yang cepat, kontraksi yang berlebihan dan berulang-ulang, dan aktifitas
menggenggam dari pergelangan tangan. Biasanya yang paling dominan
dipengaruhi adalah lengan walaupun dikenal dengan sebutan tennis elbow
kasus ini memiliki prevalensi 1-3 % pada populasi umum, tetapi meningkat
menjadi 19 % pada usia 30-60 tahun dan lebih banyak dan lebih berat pada
wanita. Kondisi ini mempunyai gambaran klinis, keluhan yang utama adalah 
lengan menjadi sakit dan penurunan kekuatan genggaman yang akan sangat  berdampak buruk bagi kegiatan sehari-hari.  
Tennis elbow ini terdiri dari 4 tipe yaitu : Tipe I; ekstensor karpi radialis  longus,  Tipe II; ekstensor karpi radialis brevis tenno periosteal dengan  prevalensi 80%,  Tipe III; ekstensor karpi radialis brevis tendo muscular  junction, dan  Tipe IV; ekstensor karpi radialis brevis muscle belly. 
Tetapi yang paling banyak ditemukan adalah tennis elbow tipe II. Karena dilihat dari stuktur permukaan pada sendi radiohumeral yang tidak rata sehingga sangat memungkinkan terjadinya cidera, kesalahan melakukan
gerakan seperti genggaman yang kurang baik. Selain itu juga terdapat daerah
kritis dimana daerah tersebut merupakan daerah yang sangat sedikit dialiri
pembuluh darah dimana sistem kapiler dari distal atau proksimal tidak sampai
kedaerah tersebut, sehingga apabila terdapat injury pada bagian tersebut akan
mengakibatkan sulitnya penyembuhan yang dikarenakan nutrisi yang
dibutuhkan untuk perbaikan dibawa oleh darah sedangkan daerah tesebut
sangat sedikit pembuluh darahnya yang berakibat penyembuhan pada daerah
tersebut akan sangat sulit. Hal-hal tersebut yang menyebabkan tennis elbow
tipe II ini lebih banyak terjadi dibanding tennis elbow tipe I, tipe III, dan tipe
IV sehingga perlu penanganan yang lebih efisien dan efektif. 
Banyak modalitas yang dapat digunakan untuk penanganan pada tennis elbow. Salah satunya adalah dengan menggunakan  modalitas ultrasound dan disamping itu dengan manual terapi yaitu dengan teknis manipulasi transverse friction, Mill’s manipulasi, dan manual longitudinal muscle stretching. Ultrasound adalah suatu modalitas terapi yang menggunakan mekanisme getaran gelombang suara dengan frekuensi 0,7 MHZ dan 3 MHZ yang berpengaruh pada jaringan interface dengan kedalaman sampai 5 cm. Pengaruh fisika oleh stimulus mekanis, termis, dan piezoelektrik sehingga menimbulkan efek terapeutik seperti meningkatkan sirkulasi darah, relaksasi otot, mengurangi nyeri dan mempercepat proses penyembuhan jaringan. 
Teknik manual terapi adalah suatu gerakan-gerakan tangan yang ahli
dengan maksud untuk memperbaiki jaringan extensibilitas; meningkatkan
jarak gerak sendi; menyebabkan terjadinya rileksasi, memajukan atau
memanipulasi jaringan lunak (soft tissue) dan sendi-sendi, mengatur rasa sakit; dan mengurangi pembengkakan pada jaringan-jaringan lunak, peradangan atau restriction.
Prosedur dan modalitas yang digunakan adalah transverse friction, Mill’s manipulasi, dan manual longitudinal muscle stretching Transverse friction adalah suatu teknik manipulasi yang bertujuan untuk memperbaiki sirkulasi darah, menurunkan rasa nyeri secara langsung, melepas perlengketan jaringan atau mencegah pembentukan jaringan abnormal pada jaringan lunak. Gerakan transverse friction adalah gerakan dalam, kecil dan mendasar. Terutama digunakan untuk pengaruh lokal jaringan otot dan perlekatan sekitar tendon dan otot. Biasanya dilakukan dengan gerakan berputar, tetapi pada otot dilakukan gerakan transverse atau melintang, menyilang pada serabut otot. Friction dilakukan  dengan memberi penekanan dengan permukaan ujung-ujung jari, ibu jari atau jari tengah dibantu  dengan jari telunjuk. Gerakan friction bervariasi menurut struktur yang diobati, tetapi pada otot yang gemuk atau tebal perlu tekanan agak dalam. Bila friction diberikan pada otot, posisikan dalam posisi rileks. 
Mill’s manipulasi adalah suatu tehnik manipulasi regangan pada tendo
muskular ekstensor karpi radialis longus, ekstensor karpi radialis brevis dan
sedikit pada ekstensor karpi ulnaris. Gerakan yang dilakukan adalah pronasi
pergelangan tangan, fleksi dan ulna deviasi wrist, dan ekstensi siku dengan ini
diperoleh penguluran jaringan secara maksimal. Dari teknik ini diperoleh
 pengaruh secara aktif berupa penurunan spasme otot, peregangan pada otot
dengan melepaskan perlengketan otot atau tendon.   
Manual longitudinal muscle stretching adalah manipulasi dengan ibu jari dengan mengulur kearah longitudinal ekstensor karpi radialis longus dan
brevis. Manual longitudinal muscle stretching dilakukan secara pasif oleh
fisioterapi pada siku pasien. Dengan ini diperoleh pengaruh secara pasif
berupa penurunan spasme otot, peregangan pada otot dengan melepaskan
perlengketan otot atau tendon. 
Nyeri pada tennis elbow timbul karena adanya injuri pada
tenno periosteal yang menimbulkan inflamasi akibat trauma atau
pekerjaan atau aktifitas atau kegiatan yang melibatkan tangan dan
pergelangan tangan secara berlebihan.
Umumnya pekerjaan atau  olahraga yang terkait dengan sobekan yang mikroskopik dan  makroskopik pada ekstensor karpi radialis brevis, pada umumnya  disebabkan oleh pekerjaan yang cepat, kontraksi yang berlebihan dan berulang-ulang, dan aktivitas menggenggam dari pergelangan tangan.

B.     Factor Penyebab
Tennis elbow dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : 
1.      Overuse 
Ini disebabkan karena adanya kontraksi otot yang berulang- ulang dan berat pada otot-otot ekstensor karpi radialis. Contohnya  pada ibu-ibu rumah tangga atau seseorang yang mencuci pakaian.  Ini disebabkan karena gerakan ekstensi pergelangan tangan disertai  pronasi lengan bawah yang berulang-ulang dan kuat pada waktu  memeras pakaian. 
2.      Trauma
Disebabkan karena adanya kerja otot-otot ekstensor  pergelangan tangan yang secara tiba tiba dan kuat. Sebagai contoh  pada pemain tenis. Kesalahan yang dilakukan yaitu melakukan  back hand dengan siku menekuk. Dengan posisi lengan demikian,  otot-otot ekstensor tangan dan pergelangan tangan harus  berkontraksi diluar kemampuannya untuk melakukan back hand yang berhasil. Akibatnya timbul nyeri setelah melakukan back hand yang salah. Selain itu hal yang dapat menimbulkan trauma  adalah lemahnya otot-otot pergelangan tangan dan grip atau
pegangan raket yang terlalu besar sehingga menyebabkan pegangan menjadi labil.
3.       FaktorUsia
Pada faktor penuaan, terjadi proses degenerasi. Pada proses ini,
jumlah elastin menurun, kolagen menurun, kelenturan menurun,
jumlah matriks jaringan ikat menurun dan menjadi rapuh, sehingga
mudah menjadi micro rupture. Akibat jumlah kapiler menurun
pada usia lanjut, maka proses penyembuhan menjadi lama dan bila
terjadi degenerasi pada tendon dan adanya pembebanan yang
berlebihan akan terjadi ruptur.

C.    Jenis Jenis dan gejala cedera Tennis Elbow
1.      Gejala-gejala yang timbul
a.       Semua kegiatan yang melibatkan tangan dan pergelangan tangan  seperti mengangkat beban, mencuci, memeras, mengepalkan  tangan akan terasa nyeri
b.       Terdapat nyeri tekan pada epikondilus lateral humeri 
c.       Pada waktu otot-otot ekstensor pergelangan tangan tidak sedang
aktif,    akan mengalami paraestesia.  
2.      Tennis Elbow dapat dibedakan menjadi 4 tipe, yaitu : 
a.       Tipe I 
Tempat cedera terletak pada origo ekstensor karpi radialis
longus dengan jumlah temuan hanya 10 %. 
b.      Tipe II 
Merupakan tipe yang paling umum, dimana cedera terjadi  pada tempat perlekatan tendon otot ekstensor karpi radialis brevis  pada epikondilus lateralis humeri, dengan jumlah temuan 80%. Pada stadium awal biasanya daerah cedera dapat segera menjadi
baik, tetapi bila penderita sering melakukan aktifitas yang  menyebabkan tertariknya tendon ekstensor pergelangan tangan,  maka cedera akan terulang kembali dan bahkan lebih berat dari kondisi semula sehingga pada daerah tersebut timbul peradangan
yang disertai adanya rasa nyeri.  Tipe II ini merupakan daerah kritis dimana sirkulasi darah  rendah, proses penyembuhan lambat dan dapat terjadi reinjuri.  Disamping itu terdapat perlekatan kolagen yang acak, sehingga  menimbulkan nyeri regang.


c.       Tipe III 
Pada tipe ini, yang mengalami cidera adalah tendon muscle  junction otot-otot ekstensor karpi radialis brevis. Akibat terjadi  kerusakan pada perbatasan jaringan otot dengan tendon, maka akan terjadi proses inflamasi yang disusul dengan proses penyembuhan  jaringan. Pada tipe III ini temuan kasus sebanyak 2 %. 
d.      Tipe IV 
Pada tipe ini, yang mengalami cedera adalah perut otot dari  otot-otot ekstensor karpi radialis brevis.Karena sirkulasi darah  yang baik pada lokasi ini, maka penyembuhan dapat berlangsung lebih cepat. Pada tipe IV ini temuan kasus sebanyak 8 %.
3.      Proses Penyembuhan Luka Pada saat tubuh mengalami kerusakan jaringan atau luka, maka akan terjadi peradangan yang ditandai dengan adanya nyeri, bengkak, panas, kemerahan, dan gangguan fungsi. Hal ini perlu diuraikan sehubungan dengan patofisiologi tennis elbow dengan penggunaan ultrasound, transverse friction, Mill’s manipulasi dan manual longitudinal muscle stretching. Adapun fase-fase penyembuhan luka secara fisiologi adalah sebagai berikut: 
a.       Fase perdarahan Fase perdarahan adalah fase yang terjadi antara 20-30 menit setelah terjadi trauma. Pada tahap ini perdarahan berhenti setelah dikeluarkannya fibrin untuk menutupi luka. Pada fase ini ditandai dengan keluarnya hematoma dan keluarnya zat-zat iritan.   
b.      Fase peradangan Fase peradangan adalah fase yang terjadi hingga 24-36 jam setelah trauma. Fase peradangan aktif ditandai oleh radang tinggi dengan gejala-gejala nyeri, panas, merah, bengkak dan gangguan fungsi pada daerah trauma. Pada fase ini terjadi aktualitas nyeri yang tinggi dimana fase ini sebagai awal dari proses penyembuhan luka.  



c.       Fase regenerasi Pada fase ini terdiri atas 3 fase : 
1)      Fase proliferasi (2-4 hari) 
Pada fase ini ditandai dengan menurunnya rasa nyeri, jumlah protein pertahanan tubuh banyak dan jumlah fibroblast meningkat. Pada fase ini juga terjadi rekonstruksi jaringan, pembentukan jaringan permukaan dan memberikan kekuatan pada daerah trauma. Selain peningkatan jumlah fibroblast, juga terjadi peningkatan sel-sel macrophage dan sel-sel endhothelial untuk membentuk pembuluh-pembuluh darah baru yang dikenal dengan proses angiogenesis. 
2)      Fase produksi (4 hari-3 minggu) 
Pada proses ini ditandai dengan penurunan proses pertahanan tubuh, diikuti peningkatan jumlah fibroblast yang tinggi, telah terjadi perlekatan kolagen dan jaringan granulasi baru serta peningkatan oksigenisasi pada daerah cedera. Serabut-serabut kolagen tersusun dan mulai terjadi cross link serta myofibroblast mulai aktif, sehingga dijumpai pengerutan luka dan ikatan cross links-nya masih lemah sehingga mudah putus. Setelah tiga minggu kekuatan cross link-nya mulai kuat dan kemampuan terhadap regangan meningkat. Beberapa fibroblast yang terbentuk menjadi myofibroblast akan memberikan efek wound contraction. 
3)      Fase remodeling (3 minggu-3 bulan) 
Fase ini merupakan fase pembentukan jaringan yang normal. Jaringan granulasi menjadi lebih fibrous dan kekurangan vaskuler untuk membentuk jaringan fibrous yang rapat seperti scarr tissue. Selama 3 minggu kekuatan pada daerah yang cedera sekitar 15%. Proses ini berlanjut sampai 3 bulan sampai terjadi pembentukan jaringan yang baru. Jumlahpembuluh darah berkurang untuk mempertahankan keaslianbentuk jaringan. Arteri.

D.    Perawatan dan terapi cedera tennis elbow
Fisioterapis akan melakukan pemeriksaan-tidak hanya pada siku Anda, tetapi juga bagian tubuh lain yang mungkin terpengaruh atau berkontribusi menyebabkan tennis elbow. Fisioterapis akan melakukan tes manual khusus yang membantu mendiagnosa masalah dan membantu mendeteksi kondisi seperti kelemahan otot yang bisa menyebabkan masalah di epokondilus lateralis.
Fisioterapis mungkin meminta Anda untuk menegangkan atau meregangkan otot-otot yang nyeri untuk mengidentifikasi lokasi yang tepat. X-ray jarang dibutuhkan untuk mendiagnosa kondisi ini Tennis elbow adalah kasus cedera pada siku yang paling sering ditangani oleh fisioterapis. Treatment fisioterapi pada tennis elbow meliputi:
  1. Massage untuk menghilangkan stres dan ketegangan pada otot.
  2. Program latihan Individu , termasuk peregangan saraf dan otot ekstensor.
  3. Latihan penguatan progresif area siku untuk mencegah cedera berulang.
  4. Kinesiotaping untuk mengurangi tekanan dari tendon ekstensor.
  5. Myofascial release otot lengan bawah dan Cross frictions pada tendon ekstensor.
  6. Ultrasound untuk mempercepat penyembuhan cedera
Fisioterapi bisa mengurangi rasa sakit dan peradangan dan mempercepat penyembuhan sehingga penderita dapat menikmati kembali aktivitas sehari-hari sesegera mungkin.
Namanya Tennis Elbow, tapi kebanyakan penderita tenis elbow bukanlah pemain tennis, bahkan kurang dari 5% dari semua kasus Tennis Elbow terjadi pada orang yang bermain tennis. Tennis Elbow bisa terjadi pada semua orang, terutama mereka yang banyak menggunakan (gerakan berulang) siku, pergelangan tangan dan tangan mereka dalam bekerja, atau menjalankan hobi atau olahraga.
a.      Fisiotrapi 48Jam pertama 
24 sampai 48 jam setelah Anda merasakan nyeri, fisioterapi meliputi yaitu sebagai berikut:
1)      Mengistirahatkan lengan dengan menghindari aktifitas tertentu dan mengubah cara Anda melakukan aktifitas
2)      Menggunakan kinesiotaping, elastic bandage atau dekker.Tergantung pada tingkat keparahan, fisioterapis mungkin menyarankan Anda berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut atau pertimbangan untuk mendapatkan perawatan seperti obat-obatan. Dalam beberapa kasus-namun jarang, pengobatan seperti suntikan kortison atau operasi mungkin diperlukan untuk kondisi tennis elbow. Fisioterapis dapat membantu Anda menentukan apakah Anda memerlukan rujukan ke profesi kesehatan lain.
Fisioterapis bisa merancang program fisioterapi untuk mempercepat pemulihan tennis elbow yang Anda derita. Biasanya fisioterapis akan memberikan serangkaian latihan dan perawatan lain di klinik, Anda juga akan dianjurkan untuk melakukan latihan sederhana seperti stretcing atau strengahtening otot lengan dan tangan di rumah. Fisioterapis membantu menghilangkan nyeri dengan latihan otot-otot lengan dan tangan, terapi es atau peamanasan atau keduanya, dan stimulasi listrik. Tennis elbow "akut" (terjadi dalam beberapa minggu terakhir) harus segera diobati sedini mungkin. Jika tidak segera diobati, tennis elbow dapat menjadi kronis dan bisa berlangsung selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Tennis elbow juga bisa berkembang menjadi kronis jika pengobatan hanya difokuskan pada mengurangi nyeri tanpa. memperbaiki kelemahan otot dan kebiasaan buruk yang mungkin telah menyebabkan tennis elbow.
b.      Meningkatkan Kemampuan Gerak Anda 
Fisioterapis dapat menggunakan terapi manual, myofascial reease, stretching untuk memungkinkan sendi dan otot untuk bergerak lebih bebas dengan lebih sedikit rasa sakit. Fisioterapis juga akan mengajarkan bentuk-bentuk latihan untuk meminimalisir rasa nyeri saat bergerak.


c.       Meningkatkan Kekuatan kekuatan otot Anda 
Kelemahan otot dapat menyebabkan tennis elbow. Biasanya kelemahan otot-otot pergelangan tangan dan lengan bawah. Dalam banyak kasus, masalah berasal dari kelemahan otot postur - "core muscle". Mungkin Anda juga perlu untuk meningkatkan kebugaran secara keseluruhan untuk membantu memperbaiki kondisi siku Anda. Berdasarkan evaluasi dan pemeriksaan, fisioterapis dapat menentukan dosis, jenis dan jumlah latihan yang tepat untuk Anda.
Fisioterapis akan meresepkan beberapa jenis latihan untuk pemulihan dari tennis elbow
yaitu sebagai berikut:
1)      Pada awal pengobatan, ketika nyeri masih sangat intens, fisioterapis akan merekomendasikan latihan pasif di mana pergelangan tangan dan siku digerakkan tanpa menggunakan otot-otot Anda.
2)      Setelah gejala membaik-nyeri mulai berkurang, Anda dapat menggerakkan pergelangan tangan dan siku secara aktif - tanpa bantuan.
3)      Bila otot-otot sudah lebih kuat dan gejala telah berkurang, Anda dapat mulai menggunakan beban atau resisted band untuk meningkatkan kekuatan Anda. Jumlah beban perlu dipantau secara seksama untuk memastikan peningkatan kekuatan otot Anda dan menghindari cedera akibat overtraining.
d.      Menggunakan otot Anda dengan cara yang benar 
Fisioterapis dapat membantu Anda melatih menggunakan otot Anda dengan benar. Misalnya, ketika Anda mengangkat tas belanjaan yang berat,Anda harus menegangkan otot-otot sekitar tulang belikat dan punggung Anda untuk memberikan dukungan pada otot lengan Anda.
Gerakan sederhana yang diajarkan fisioterapis kepada Anda ini bisa mengurangi 'stres' pada otot yang mengalami cedera dan membantu Anda kembali ke aktivitas normal.


e.       Kembali ke Kegiatan Anda 
Fisioterapis akan membantu Anda tetap aktif dengan mengajarkan bagaimana memodifikasi kegiatan sehari-hari Anda untuk menghindari rasa sakit dan cedera lebih lanjut. Kadang-kadang perlu membuat perubahan atau modifikasi tempat kerja atau rumah Anda. Fisioterapis dapat membantu Anda membuat modifikasi sederhana untuk tempat kerja Anda, set-up komputer Anda, perangkat Anda di dapur, peralatan olahraga Anda untuk mengurangi ketegangan di tangan , pergelangan tangan, dan lengan bawah Anda. Fisioterapis menekankan pentingnya 'break and stretch' (istirahat dan peregangan) saat. Anda menjalani aktifitas pekerjaan Anda, sehingga otot Anda mendapat kesempatan untuk beristirahat agak sering dari melakukan aktifitas gerakan berulang.
Tenis ,badminton atau tenis meja mungkin menjadi faktor penyebab tennis elbow karena beberapa alasan. Kadang-kadang karena over training-terlalu sering berlatih. Mungkin juga karena berat raket atau cengkeramannya perlu disesuaikan. Masalah lain, mungkin berasal dari postur yang tidak benar, kebugaran tubuh yang buruk, atau kurangnya kekuatan dari otot 'core', otot-otot punggung dan tulang belikat. Fisioterapis bisa membantu menganalisa sumber masalah dan membantu menemukan solusi.
f.       Biasa juga dengan terapi seperti berikut ini






Gambar 5. Terapi untuk back hand tennis elbow. Lengan diletakkan dalam posisi datar di atas meja, tangan dibiarkan terulur melewati tepi meja, telapak tangan menghadap ke bawah. Dengan memegang beban seberat 2 – 2,5 kg, bengkokkan pergelangan tangan sebanyak sepuluh kali.






Gambar 6. Terapi untuk fore hand tennis elbow. Lengan diletakkan dalam posisi datar di atas meja, tangan dibiarkan terulur melewati tepi meja, telapak tangan menghadap ke atas. Dengan memegang beban seberat 2 – 2,5 kg, bengkokkan pergelangan tangan sebanyak sepuluh kali.
Pengobatan :
Istirahat untuk beberapa waktu lamanya sambil diberi fisiotherapi pemanasan ataupun pemijatan dan juga latihan memperkuat otot-otot lengan bawah, yaitu dengan cara memegang dumbbell dengan telapak tangan terbuka ke atas sambil mengadakan gerakan volarfleksi pada pergelangan tangan, dimana lengan bawah diletakkan melekat pada meja.

E.     Pencegahan Dapatkah tennis elbow dicegah
Ya! Anda dapat membantu mencegah Tennis Elbow dengan menjaga tubuh agar tetap fit, menggunakan teknik yang tepat dalam olahraga atau pekerjaan Anda, dan menggunakan peralatan yang dirancang dengan baik dan tepat untuk tipe tubuh dan tingkat aktivitas Anda. Fisioterapis dapat menunjukkan kepada Anda bagaimana mempraktekkan hal – hal tersebut. Khusus bagi Anda yang pernah mengalami Tennis Elbow, Anda mungkin beresiko mengalami cedera ulang (kambuh) jika tendon tidak benar-benar disembuhkan dengan tuntas atau jika kekuatan otot dan mobilitas sendi tidak sepenuhnya.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Tennis elbow adalah salah satu injuri yang paling umum terjadi di lengan,  keadaan ini merupakan permasalahan sehari-hari yaitu suatu kondisi  dimana terdapat nyeri pada bagian luar dari sendi siku yang terjadi karena  pembentukan jaringan abnormal pada otot-otot ekstensor pergelangan tangan  yang akibat adanya kontraksi yang berlebihan (overuse) atau pembebanan
yang terlalu berat dan permukaan radiohumeral yang tidak rata. Keadaan ini  merupakan suatu kondisi yang sulit untuk disembuhkan, merupakan injuri  berulang, dan hanya untuk beberapa minggu atau bulan. Ini merupakan degeneratif atau respon yang menandakan kegagalan penyembuhan tendon  dari peningkatan produksi fibroblast, vascular hiperplasia, dan collagen yang tidak teratur pada origo dari ekstensor karpi radialis brevis yaitu struktur yang paling umum terpengaruh.
  







Tidak ada komentar:

Posting Komentar